Koalisi Eyes on the Forest menerbitkan Laporan Investigatif menyoroti indikasi deforestasi dan penebangan hutan alam di lahan gambut dan penebangan vegetasi alam di area Nilai Konservasi Tinggi (NKT) oleh Asia Pulp & Paper / Sinar Mas group, di cagar biosfir UNESCO Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Riau. Kedua pemasok, PT Arara Abadi (resort Sebanga dan Melibur) serta PT Sekato Pratama Makmur (SPM).
PEKANBARU – Koalisi Eyes on the Forest mengapresiasi tindakan cepat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam kantor Riau dalam menangani kematian gajah sumatera (maximus elephas sumatranus) di konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan mulai melakukan penyidikan kematian yang belum diketahui motifnya.
Produksi pulp and paper merupakan salah satu penyebab utama deforestasi dan degradasi hutan gambut di Sumatera. Menurut perkiraan, APP dan APRIL sudah memusnahkan 2 juta hektar hutan di Propinsi Riau sejak pertengahan 1980-an, yang merupakan setengah dari hutan hujan tropis yang ada di Riau saat itu. produsen pulp dan kertas yang terkemuka di Indonesia tersebut dan anak perusahaannya sangat mengandalkan kayu rimba campuran (mixed tropical hardwood atau MTH) yang berasal dari kegiatan pembukaan hutan alam.