Siaran Pers – 5 Desember 2022 , PEKANBARU -- Koalisi Eyes on the Forest (EoF) mengapresiasi kebijakan Pemerintah Indonesia telah menerapkan kewajiban bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya untuk memiliki sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan mengharapkan adanya penguatan dan perbaikan pada sistem yang bertujuan luhur ini.
PEKANBARU, 1 September 2022 – Koalisi Eyes on the Forest mendukung penyelesaian kebun sawit ilegal dalam kawasan hutan melalui UU Cipta Kerja dengan mengusung asas berkeadilan dan transparan, sehingga tidak ada pihak mengklaim adanya pengampunan bagi korporasi sawit seperti dilansir dalam berbagai laporan media pekan lalu.
PEKANBARU, 08 Februari 2022 – Koalisi Eyes on the Forest menyampaikan apresiasi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar atas penolakan ide sawit menjadi tanaman hutan. ''Aturan Pemerintah tegas, bahwa sawit bukan tanaman hutan dan tidak ada rencana untuk itu [revisi peraturan],” demikian dinyatakan MenLHK dalam cuitannya, Senin (07/02/2022).
PEKANBARU, 26 NOVEMBER 2021 – Temuan Eyes on the Forest selama 17 tahun mendapati dampak buruk praktek korporasi perkebunan kelapa sawit bagi hutan alam, dan keanekaragaman hayati. Dari temuan EoF menjelaskan kenapa komoditi kelapa sawit layak ditolak jadi tanaman hutan seperti usulan Yanto Santosa, Guru Besar IPB University beserta akademisi sehaluan dengannya.
PEKANBARU, INDONESIA, 3 JUNE 2021 -- A new report published by the Eyes on the Forest (EoF) coalition today reveals that only 14% (0.8 million ha) of oil palm plantations in Indonesia’s top palm oil producing province, Riau, can be considered legal. EoF advises buyers that the remaining 86% of Riau’s oil palm plantations must be considered illegal until detailed field verification has proven otherwise.
Gubernur Riau Syamsuar bertekad akan mengambil tindakan tegas terhadap perkebunan kelapa sawit ilegal yang ada di Provinsi Riau, khususnya yang berada dalam kawasan hutan. Hal tersebut ia ungkapkan dalam rapat tertutup di kantor Gubernur Riau pada Rabu (12/8).
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pagi ini. Sebanyak 263 titik panas terdeteksi di Riau sejak 17 Juli hingga 24 Juli 2019, berdasarkan pantauan satelit NASA FIRMS VIIRS yang dianalisa oleh tim Eyes on the Forest.