Sumatra, Lack of governance, Carbon stock, Pulp & paper, Palm oil, What consumers can do, 49 perusahaan, HTI, kantor staf presiden, karhutla, KSP, sawit,
Jakarta 2 Desember 2016----Jikalahari melaporkan 49 konsesi korporasi usaha Hutan Tanaman Industri (HTI) dan korporasi perkebunan kelapa sawit hasil temuan lapangan Eyes on the Forest (EoF) kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) pada 1 Desember 2016 di Gedung Bromo, Kantor KSP, Jakarta.
Saat pelaporan tersebut, Okto Yugo Setiyo perwakilan dari Eyes on the Forest diterima oleh Noer Fauzi, Staf Khusus Kepala KSP didampingi Tiur dan Nana, dari Kedeputian dua yang membahas persoalan kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya laporan tersebut akan diterima Abet Nego Tarigan sebagai anggota KSP yang membidangi karhutla, namun beliau sedang dinas di luar kota. “Laporannya diterima oleh Pak Fauzi, staf khusus Kepala KSP dan beliau berterimakasih serta memberikan apresiasi kepada Jikalahari dan EoF,” kata Okto.
Dalam pertemuan sekitar 30 menit tersebut, KSP menyatakan akan membawa laporan hasil investigasi lapangan tersebut untuk dibahas dalam rapat reguler persoalan karhutla yang dilakukan minimal dua kali dalam satu bulan. KSP juga akan terus melakukan komunikasi dengan EoF untuk kajian lebih mendalam.
”Melalui KSP kami berharap temuan ini bisa menjadi perhatian Presiden Jokowi,” kata Okto. Sebagai pengawal program-program utama Presiden kita mendesak KSP untuk memantau dan mengintensifkan dorongan penegakan hukum bagi korporasi pelaku kebakaran hutan dan lahan di Riau. Dampak karhutla yang luas kepada masyarakat dan lingkungan harusnya membuat pemerintah serius dan menangani kasusnya dengan cepat. Selain itu, penyelesaian kasus karhutla juga merupakan program utama Presiden Jokowi, laporan ini kita harapkan dapat mendukung program tersebut,” tutup Okto.
Nara Hubung:
Okto Yugo Setiyo 0853 7485 6435
Temuan Lapangan Jikalahari 15 Korporasi Terbakar Sep2016
Laporan ringkas EoF Pembakaran hutan dan lahan di 37 lokasi